HOT...!!!

abg

Cerita seru sesama wanita dan dildo kontol karet

Aku punya seorang teman perempuan yang bernama Tina, sebenarnya dia sudah kukenal sejak aku duduk dibangku SMA, dia adalah kakak kelasku. Yang selalu kuingat dari mbak Tina ini adalah wajahnya yang sangat cantik dan punya banyak penggemar dikalangan pelajar disekolahku. Ketika dia lulus SMA, aku tak pernah lagi mendengar kabar beritanya lagi. Kejutan yang kudapat adalah ketika aku berbelanja disebuah supermarket, seorang ibu yang berdandan rapi sekali menyapaku dengan menepuk pundakku " Ida kan ?, lupa sama aku ya !" Aku menerima uluran tangannya sambil berusaha mengingat ingat wajah cantik yang ada didepanku itu ! Melihat aku yang kebingungan, wanita itu spontan menjelaskan : "Aku Tina, dari SMA I, masak lupa !" Aku langsung menjerit kecil dan kupeluk dia, Ketika kutanya kok dia bisa muncul dikotaku, dia menjawab kalau dia sedang ada tugas dari kantornya, dengan gembira dia menarikku masuk kesebuah rumah makan yang ada disupermarket. Hampir satu jam kami bercakap cakap mengoyak masa lalu, karena meskipun dia sekelas diatasku, tetapi karena aku termasuk cewek cakep juga disekolah, maka dia seringkali berteman denganku. Mbak Tina menanyakan berapa anakku, suamiku kerja dimana dan lain sebagainya, tetapi ketika kutanya mengenai dirinya, dia hanya tertawa saja dan berkata kalau dalam satu dua hari ini dia akan mengunjungi aku. Dalam perjalanan pulang kerumah aku terus teringat pada mbak Tina, sicantik yang dulu begitu langsing dan putih, saat inipun tubuhnya boleh dikata tidak berubah bahkan kelihatan lebih segar karena rupanya dia sukses dengan bisnisnya yang bergerak dibidang perbankan, dirumah aku sempat bercerita pada Macan tentang mbak Tina dan kukatakan juga kalau dia akan berkunjung dalam waktu dekat ini.Kedatangan mbak Tina dirumahku benar benar suatu kegembiraan tersendiri bagi keluargaku, meskipun dia belum pernah mengenal Macan suamiku, tetapi dia memberinya hadiah begitu juga dengan kedua anakku. Untuk aku sendiri, mbak Tina memberiku sebuah kalung mutiara yang amat indah. Macan juga ikut bergembira, dia juga ikut menemui mbak Tina dan banyak berbicara juga, mbak Tina kelihatan sangat menyukai Macan, dia banyak berjanji akan membantu Macan dengan pekerjaannya. Lama mbak Tina dirumahku, tak kuduga mbak Tina mengajakku untuk pergi kehotelnya, katanya masih kepengen berbicara banyak denganku, Macan tak keberatan sama sekali, karena itu aku segera berganti pakaian dan langsung ikut dengan mobil mbak Tina, sebuah Mercedes 320 yang masih baru, katanya milik kantor cabang yang dikotaku.Mbak Tina menempati sebuah suite room yang besar dan mewah, aku langsung duduk disofa sambil menikmati keindahan kamar hotel kelas satu dikotaku ini. Mbak Tina sendiri langsung berganti pakaian, sambil terus menerus bercerita panjang lebar. Entah mengapa hatiku jadi berdebar ketika melihat mbak Tina begitu bebas membuka pakaiannya didepanku, aku memandang dadanya yang berlapis beha serta selangkangannya yang hanya memakai celana dalam yang sangat kecil sehingga tak dapat menutupi kerimbunan jembutnya. Dengan hanya memakai beha dan celana dalam saja, mbak Tina bercerita segala macam kepadaku sampai akhirnya dia masuk kekamar mandi. Aku melihat tivi sendirian sambil membayangkan mbak Tina yang begitu cantik dengan tubuh yang sangat ideal sekali, karena bagiku yang berpostur tinggi besar ini, adalah suatu kegembiraan bila bisa memiliki tubuh seperti mbak Tina. Tinggi, langsing tetapi padat dan berisi, benar benar menarik, buah dadanya bulat dan mengkal dan tak sedikitpun kendur, pantatnya besar dengan perut yang rata, kalau masalah jembut, mungkin sama dengan kepunyaanku yang lebat, hanya saja mbak Tina rupanya tak pernah mencukur jembutnya sehingga semrawut keluar semua dari balik celana dalamnya yang ukuran mini itu. Aku membayangkan tentu suaminya puas menghadapi mbak Tina ini, tetapi aku juga berpikir lagi, kok tega suaminya membiarkan mbak Tina bekerja sampai keluar kota segala, bukankah mereka sudah kaya raya ? Belum sempat aku memikirkan jawabannya, mbak Tina sudah keluar dari kamar mandi dengan berbalutkan kimono, wajahnya segar sekali dan kelihatan makin cantik. Mbak Tina menyuruhku mandi karena dia ingin mengajak aku untuk makan malam dibawah, ketika kukatakan bahwa aku nggak membawa ganti, dia mengatakan kalau pakaian yang kupakai sudah bagus hanya sebaiknya aku mandi saja dulu. Kuturuti saran mbak Tina dengan bangkit berdiri dan menuju kamar mandi, setelah kututup pintunya aku segera membuka pakaianku sehingga akupun telanjang bulat. Didepan kaca kamar mandi yang lebar itu, aku memandang tubuhku sendiri, begitu berbeda dengan tubuh mbak Tina yang langsing, tubuhku sangat montok dengan susu yang besar, nonok yang mencembung ditutupi jembut yang begitu lebatnya, aku membayangkan seandainya mbak Tina berdiri disampingku tentu akan tampak pemandangan yang sangat kontras. Baru saja aku akan masuk ke badkuip untuk mandi, pintu kamar mandi diketuk oleh mbak Tina, ketika kutanya dia menjawab "Biar nggak terlalu lama, sekalian saja aku mengeringkan rambut ya !" Tanpa ragu ragu aku segera membuka pintu kamar mandi dan membiarkan mbak Tina masuk untuk mengeringkan rambut dengan hair dryer yang ada dikamar mandi. Begitu didalam kamar mandi dan melihat tubuhku yang telanjang bulat itu, mbak Tina tak henti hentinya berdecak sambil berkata "Aduh Ida, badanmu bagus sekali ya, tak kusangka kalau dadamu masih begitu kencang !" Matanya terus memandang tubuhku dengan mata yang berbinar binar, aku hanya tertawa sambil menjawab kalau tubuh mbak Tina juga bagus. Diluat dugaanku, mbak Tina bukan hanya berbicara, tetapi tangannya juga ikut ikutan meraba badanku, bahkan dia juga meremas lembut lenganku kemudian dia juga meraba susuku serta meremasnya. Aku agak terperangah dengan kelakuan mbak Tina ini, terasa geli ketika mbak Tina menyentuh pentil susuku yang peka itu. Dengan suara yang agak serak, mbak Tina menyuruhku untuk segera mandi, tetapi dia tak beranjak memandangku. Ketika aku mulai menggosok badanku dengan sabun, mbak Tina menawarkan untuk membantu menggosok badanku. Dengan telaten dia menyabuni badanku, ketika mbak Tina menyabuni susuku, aku dibuatnya menggelinjang karena mbak Tina bukan hanya menggosok tetapi juga meremas dengan lembut, aku tertawa geli karena aku jadi terangsang dengan remasannya, apalagi ketika tangan mbak Tina mulai mengembara keselangkanganku, karena aku diam saja, maka tanpa sungkan mbak Tina mulai meremasi bukit nonokku bahkan menyelipkan jarinya kedalam liang nonokku. Aku jadi merintih dan mendorong jari mbak Tina, karena rasanya benar benar aduhai geli geli nikmat. Mbak Tina hanya tersenyum melihat sikapku itu, ia hanya menyuruhku agar cepat menyelesaikan mandi. Aku segera mengeringkan badanku dengan handuk dan bermaksud memakai kembali pakaianku, ternyata pakaianku tak ada dikamar mandi, rupanya dibawa keluar oleh mbak Tina. Ketika kutanyakan dijawabnya karena dia kuatir kalau basah. Aku terpaksa keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk saja, ketika itu kulihat mbak Tina berbaring ditempat tidur juga dalam keadaan telanjang bulat, pahanya agak terentang sehingga menampakkan celah nonoknya yang merah kehitam hitaman, benar benar posisi yang sangat merangsang sehingga aku yang seorang perempuan juga menelan ludah melihat pemandangan yang menggiurkan itu. Aku sendiri tanpa sadar sudah melepaskan handuk dan mulai mengambil celana dalamku yang tergeletak didekat tempat tidur. Saat itulah mbak Tina bangkit dari berbaringnya serta menarik tubuhku yang polos itu keatas tempat tidur, dengan tanpa sungkan mbak Tina mulai menciumi susuku serta meraba raba nonokku. Aku menggelinjang geli disamping rasa aneh karena merasa sama sama perempuan. Mbak Tina tak perduli dengan sikapku, ia terus meremas remas tubuhku dengan penuh nafsu dan yang tak pernah kupikirkan, mbak Tina mulai menjilati nonokku, aku berusaha mendorong kepala mbak Tina, tetapi mbak Tina rupanya sudah dikuasai nafsu sehingga usahaku tak berhasil. Aku merasa risih dan juga geli bercampur nikmat, risih karena mbak Tina sesama perempuan berbeda dengan Macan atau Rudy yang lawan jenis, geli dan nikmat karena memang jilatan lidah mbak Tina terasa berbeda sekali dengan jilatan laki laki. Begitu lembut tetapi sangat terasa nikmatnya, apalagi ketika mbak Tina memusatkan jilatannya pada ujung itilku yang peka itu, aku merintih rintih sambil mengangkat angkat pantatku saking enaknya. Jilatan mbak Tina terus berpindah pindah, kadang kadang menggelitik bibir nonokku, kadang kadang masuk kedalam liangnya, saking tak tahannya aku sampai terduduk diatas tempat tidur itu sambil tanganku menekan kepala mbak Tina agar makin terasa nikmatnya. Saat itu mbak Tina tiba tiba menghentikan jilatannya dan ia menerkamku sehingga aku kembali terlentang diatas tempat tidur, dengan penuh nafsu ia mencium bibirku serta menyodokkan lidahnya yang hangat kedalam rongga mulutku, tanpa dikomando aku sudah memeluk mbak Tina dengan penuh nafsu juga, kulayani ciumannya yang hangat itu, sementara tangan mbak Tina terus meremas remas buah dadaku. Ketika mbak Tina berbisik ditelingaku agar aku juga menjilati nonoknya, tanpa disuruh dua kali aku langsung menungging dan mulai menjilatinya, tetapi mbak Tina merubah posisiku sehingga sekarang posisi kami menjadi 69 seperti biasanya kalau aku dan Rudy saling hisap. Dengan posisi ini mbak Tina yang ada dibawahku juga dapat aktif menjilati nonokku, sementara aku sendiri sambil menahan rasa geli yang diberikan mbak Tina juga ikut menjilati nonoknya yang sudah basah karena menahan nafsu itu. Nonok mbak Tina berbau harum, ketika kupentang bibir nonoknya, itilnya yang kecil menonjol keluar, kaku dan bulat seperti kacang. Ketika kujilati benda bulat itu, mbak Tina menjerit lirih, aku tak perduli kuteruskan menjilati itil yang sangat peka itu. Namun bagaimanapun juga aku yang sudah sejak tadi dirangsang dengan segala macam jilatan seorang akhli akhirnya tak dapat juga menahan rasa nikmat, dengan melenguh keras aku mencapai orgasme. Melihat aku mencapai kepuasan itu, mbak Tina menekan pantatku agar nonokku makin menempel pada mulutnya. Aku tak tahan dengan semua ini, tanpa kusadari badanku lemas dan menindih mbak Tina yang ada dibawahku dalam posisi 69. Mbak Tina diam saja, malahan dia memelukku erat erat dan mengelus elus tubuhku. Ketika dilihatnya aku sudah tenang kembali, mbak Tina mendorong badanku sehingga terguling kesampingnya dan ia bangun untuk mengambil sesuatu dari tasnya, ternyata yang dikeluarkan adalah kontol karet seperti kepunyaanku, tetapi ini lebih menarik karena ujung kontolnya ada dua dan lebih besar batangnya. Dengan tubuh yang penuh keringat badan mbak Tina kelihatan seksi sekali, apalagi ketika dia memasukkan ujung kontol yang satu kedalam nonoknya, langsung nonoknya merekah menampakkan itilnya yang seperti kacang itu, ketika mbak Tina menggerak gerakan kontol karet itu, nampak sekali kalau itilnya juga tergesek, karena kulihat itilnya sampai melesak karena gosokan kontol karet itu. Mbak Tina memejamkan mata sambil merojok kontol karet itu keliang nonoknya dengan penuh semangat, aku diam saja menyaksikan semua tingkah laku mbak Tina ini, suatu saat mbak Tina berhenti dan dengan ujung kontol yang satu masih terbenam dalam nonoknya, mbak Tina mendekati nonokku yang terkuak lebar itu dan menekannya. Karena panjangnya luar biasa, aku merintih ketika ujung kontol karet itu menyenggol dasar rahimku dengan keras sekali. Tetapi ketika mbak Tina memelukku dan menyuruhku memutar mutar pantat sementara bibirnya dengan rakus menciumi bibirku, aku jadi terangsang lagi. Rasa geli memenuhi rongga nonokku ketika seluruh dinding nonokku dipadati dengan kontol karet itu, tetapi sebenarnya yang sangat merangsang adalah ciuman mbak Tina serta gesekan susunya pada susuku yang membuat aku sekali lagi mencapai kepuasan. Aku tak tahu kapan mbak Tina mencapai kepuasannya, tetapi aku yakin mbak Tina sudah mendapatkannya, karena ia tersenyum ketika melihat aku mencapai kepuasan berkali kali, dengan lembut ia menciumi dadaku yang penuh keringat serta menjilati pentil susuku. Aku benar benar tak menyangka kalau aku akan mendapat kepuasan seperti ini, rasanya aku bisa melupakan enaknya kontol yang asli untuk sesaat dikarenakan kepintaran mbak Tina memuaskan nafsuku.

2 komentar: