HOT...!!!

abg

dua abg kecanduan seks ml ngentot

kadang setiap kali saya selesai menyetubuhi Dina sepulang ia sekolah rasa sesal itu begitu besar ... sampai membuatku pusing sendiri. Tapi bila nafsu sex-ku sudah naik ... nggak usah ditanya deh ... saat ini saya sudah kecanduan sex ... pernah dalam 3,5 jam aku minta jatah sampai 4 kali kepada Dina, dan setelah kurasakan air maniku benar-benar sudah habis kutumpahkan semua ke dalam liang vaginanya barulah aku berhenti dan tidur kecapekan, sebenarnya aku kasihan padanya karena sampai teler-teler melayaniku ... tapi pembaca harap maklum Dina juga tak senang jika melihatku kurang puas, ia tak segan-segan menyuruhku untuk terus menyetubuhinya sampai ia melihatku benar-benar puas, dan hal itu tampak jelas diwajahku bila kepuasan maksimal itu telah tercapai, dan Dina mengetahui itu. Cobalah pembaca bayangkan walaupun ia cukup bongsor untuk kalangan ABG, namun bagaimanapun juga organ vitalnya masih belum sempurna juga, terutama alat kelaminnya. Biasanya setelah selesai kusetubuhi air maniku pasti meleleh keluar dari liang vaginanya karena tak sanggup menampung tumpahan air maniku yang kuakui luar biasa banyaknya. Apalagi sampai 4 kali senggama .... Saking banyaknya disekitar selangkangan dan pahanya sampai basah penuh cairan sperma yang sangat kental berwarna keputihan dan menembus sprei dan kasur tempat tidurnya. Untung saja papanya yang usahawan agribisnis di kota Batu dan mamanya yang sibuk mengurusi garmen membuat mereka amat jarang berada dirumah. Jadi biasanya setelah kami berdua kelelahan bermain cinta, kami bisa bersantai-santai dulu diatas kasur sambil sedikit bercumbu dan bercanda ... biasalah kissing and necking after sex he ... he ... dan setelah itu pula biasanya ia dengan telaten membersihkan alat kemaluan dan sekitar selangkangannya yang putih merangsang itu dari leleran cairan air maniku yang berceceran. Memang perlu pembaca ketahui dalam keadaan normal air maniku kalau keluar saat enjakulasi sekitar 6 - 7 semburan kuat dan sangat kental, dan biasanya kalau seminggu saja saya tidak onani (dulu sebelum bertemu Dina) bisa sampai 12 - 13 semburan keras dan kental. Mungkin pembaca bisa menguji saya untuk hal ini, tentu saja buat pembaca cewek he... he ... ini tidak promosi atau mengambil kesempatan dlm kesempitan ... ini kenyataan kok. Guaranted money not back .. he.. he ... Oke .. lah!, tapi kali ini saya tidak bercerita tentang Dina (tapi kalo pembaca ingin tau pengalaman seru saya ngesex bersama Dina selanjutnya bisa saya ceritakan nanti kalo pembaca merespon .... Dijamin saru dan vulgar tapi romantis kok ...), tapi ini tentang cewek baru saya. Oke .. Oke ..mungkin ada yg protes karena ulah saya yg nggak bertanggung jawab tapi itulah kenyataannya sekarang dan sekali lagi ini tidak pernah saya duga apalagi saya rencanakan sebelumnya, saya juga tidak meninggalkan Dina karena saya tetap sayang padanya, walaupun kuakui sekarang ini saya sudah agak jarang bertemu dengan Dina karena kesibukan luarku bersama teman2 kursus. Ini tentang Selva teman kursus saya di ....(dekat SMA 3 Mlg pokoknya ... pasti tau semua dah kalo ada pembaca Arema)), begini kisahnya setelah hampir sebulan saya berhubungan gelap dengan Dina, kebetulan kemudian saya mengikuti kursus English. Lumayanlah buat nambah wawasan pengetahuanku, walaupun sebenarnya aku nich sudah semi-fluent soal english .. he..he ... Di tempat kursus ini selain English course juga merupakan lembaga pendidikan setaraf Diploma 1 dengan berbagai jurusan ... ada perhotelan, sekretaris en so on. Dan perlu anda ketahui sebagian besar (99%) peserta didik adalah lulusan SMU. Cewek-ceweknya hampir 75 % diatas rata-rata alias manis-manis dan cantik. Karena masih tergolong usia muda (Lulus SMU) maka nggak heran kalo setiap hari selalu ramai dengan teriakan dan tawa canda gadis2 remaja, apalagi kaum cowoknya yg mulai kenal masa pubertas pertama saling pasang aksi menarik perhatian temen2 ceweknya yg kebanyakan sangat manis-manis sekali. Sebenarnya aku sih cuek saja liat tingkah mereka yg bagiku sudah kuno, bau kencur, karena bagi saya seorang terpelajar, performance kejantanan dalam artian wibawa, senyum, kata-kata, dan tindakan langsung adalah yg terpenting bagiku, bukan pamer kemewahan atau sekedar pamer tampang tapi otak nol. Charming seperti gituan sih ....weeek..Maka dari itu sejak semula walaupun mataku berbinar-binar menyaksikan tubuh-tubuh molek nan ayu, namun aku jadi ragu mana ada diantara mereka yg lebih berpikiran dewasa selain sekedar mengisi waktu luang masa remajanya sebelum langsung kerja setelah lulus SMU. Namun kekhawatiranku langsung sirna begitu aku memasuki hari pertama English course-ku, ternyata dari 22 orang siswa kelasku adalah mahasiswa/i bahkan ada juga yang sudah lulus seperti aku. Waah .. senengnya..., seperti biasanya hari pertama diisi dengan perkenalan antar sesama dan dilanjutkan tell your self dimuka kelas ... he .. hee ... kaya mau nyanyi yaa ...maju ke depan segala, tapi nyatanya menyenangkan kok. Dari situlah aku mengenal teman sekelasku satu persatu, dan dari 22 orang yg cewek cuman 8 orang, selebihnya cowok. Dari keturunan tionghoa ada 2 orang (cewek semua) dan salah satunya bernama Selva dan satunya bernama Vonny. Sejak hari pertama, keakraban dikelas itu begitu terasa, seakan terkenang masa-masa kuliah barusan. Apalagi sesama teman cowok seperti Ongki, Teddy, Hanip dan Bowo teman baruku yang sudah sama-sama selesai kuliah walaupun lain jurusan dan tempat kuliah, tidak membuat kami canggung untuk berlama-lama menunggu menyesuaikan diri, seolah teman lama yg lama tak jumpa, sehingga hari pertama kursus praktis kami lewati dengan ngobrol ngalor ngidul satu kelas sampai jam pelajaran tanpa terasa berakhir begitu saja. Tentor memang sengaja membiarkan kami semua berafiliasi satu sama lain demi keakraban. Barulah pada hari ke 2, 3 dstnya, pelajaran tingkat Fluency dimulai secara serius. Walaupun begitu tiada saat tanpa canda dan tawa, serius tapi santai adalah motto kuno yg masih berlaku, hari keempat pelajaran yg dimulai jam setengah 4 sore itu menginjak suasana diskusi, kebetulan sekali aku saat itu duduk bersebelahan dengan Vonny gadis keturunan tionghoa itu. Orangnya ramah sekali dan senang tersenyum, aku jadi suka padanya, wajahnya yang putih seperti umumnya gadis keturunan tidak terlalu manis atau cantik namun ia pandai bicara, disamping itu dasar englishnya lumayan juga, cukup fluent-lah. Dia kuliah di STIE MK jur. Akuntansi semester akhir, sambil berdiskusi kami berdua banyak sekali mengobrol tentang latar belakang keluarga kami masing-masing. Ia berasal dari Gresik-Surabaya, sementara itu disebelah kiri Vonny duduk sahabatnya yg bernama Selva yg juga sama keturunan, nampaknya ia juga ikut memperhatikan obrolan kami berdua, saat itu kami memang sedang menunggu giliran untuk urun pendapat dalam forum diskusi itu. Kebetulan dalam forum diskusi ini kursi kelas sengaja ditata agak membentuk setengah lingkaran dan sang tentor yg hari itu kebetulan cewek berada ditengah -tengah kami. Selva orangnya kelihatan lebih pendiam dibanding Vonny, namun ia juga sering tersenyum kalo kebetulan aku berbicara hal2 yg lucu. Wajahnya terus terang memang cantik menurutku, bentuk wajahnya itu agak sedikit mirip pemain film mandarin kalau tidak salah bernama Oey Yong. Karena penasaran aku langsung saja menyapa namanya dan mencoba mengakrabinya." Hai Selva ... kamu sendiri asalmu dari mana ?, tanyaku ingin tahu. Dia yang sedang asyik melamun mendengarkan diskusi, jadi agak kaget dan memandangku setengah mendelik. Lucu sekali nampaknya." Eeeh .... Saya mas ...ooo ... saya dari Kediri mas ...", jawabnya singkat, namun mulutnya tersenyum manis sekali padaku, matanya yang indah dengan bola-bola matanya yang hitam memandang jernih." emm ... lalu kuliahnya juga sama-sama Vonny ..?", tanyaku terus. Aku mulai tertarik padanya. Entah kenapa pandangan matanya tadi membuat dadaku berdebar-debar." Iyaa .... Kami satu kost juga mas ...., mmmm ... mas sendiri darimana ?", ia balik bertanya. Wajahnya semakin kelihatan cantik. Alamak ini gadis bikin gemes aja." Ooo. ...aku dari sini saja Sel .....", jawabku singkat" Arema dong ...", sahutnya lagi sambil setengah tertawa. " Masih kuliah mas ...", tanyanya selanjutnya. Tampaknya ia semakin banyak bicara." Enggak sekolah lagi Sel ...mmm .... Maksudku udah lulus kuliah ....", timpalku sambil tertawa. Ia pun ikut tertawa, bibirnya yang tidak terlalu tebal dan bentuknya yang menawan membentuk senyuman lebar, mempertontonkan giginya yang terawat putih bersih.Okelah ... nggak banyak kisah juga, karena saya yakin pembaca pasti bosan kalo sampai kuceritakan detil, yang jelas semenjak itu kami bertiga menjadi sangat akrab satu sama lain, tidak ada rasa perbedaan ras diantara kami karena beda warna kulit, dan terutama sekali kepada Selva gadis keturunan tercantik yang baru pertama kali kukenal secara akrab aku mencoba untuk lebih memberi perhatian. Aku tau dalam hati, si Vonny lama-lama mulai mengerti perubahan sikapku terhadap Selva yg semakin dekat, lebih dari sekedar akrab. Dan nampaknya ia tidak protes, iri apalagi cemburu melihatku begitu sangat memperhatikan Selva. Aku semakin sering datang mampir ke tempat kost mereka didaerah Blimbing, dan senangnya begitu melihat aku bersama Selva mulai asyik bercerita, biasanya ada saja alasan Vonny untuk pergi kebelakang, yg mau angkat cucianlah, mau setrika baju buat kuliah besoklah en segudang alasan lain, dan ia pun nggak bakalan muncul lagi sebelum aku hendak pulang pamitan." Mau pulang Ar .... Iya wiss ... besok kesini lagi khan ..?", tanya Vonny sambil tersenyum namun matanya melirik kearah Selva. Yg dilirik hanya membalas dengan senyuman." Iya deh .... Asal nggak ngganggu kalian belajar aja ....", sahutku ragu." Alaa ... Ar ... Selva khan nggak ada ujian besok ...", timpal Vonny sambil kembali melirik Selva. Sekali lagi yg dilirik cuman bisa mendelik, namun Selva kemudian memandangku sambil tersenyum. Tiba-tiba aku teringat." Hahhh ..... besok khan malam minggu ..", ucapku kaget sambil melongo." Lhoh ... memangnya kenapa Ar ....Ooooo ...ngapel ya masss..?", tanya Vonny, kali ini ia memandangku tanpa ekspresi. Aku gelagapan." Weehhh ... nggak ding .....kebalik malah ... apa kalian yg nggak diapeli ...?", tanyaku ragu sedikit cemas membayangkan Selva sudah ada yg punya." Ooo ..iyaa ..Vonny besok pulang ke Gresik mas ..tapi kalo Selva ...disini aja khan Sel ..?", kali ini Vonny yg ganti menanya Vonny." Sel .... Besok malem aku kesini lagi yaa ....", potongku sebelum Selva sempat menjawab. Pikirku apa sih artinya malu-malu sama mereka, bisa hilang kesempatan. Toh segala resiko seandainya Selva sudah memiliki pacar toh.. aku khan cuman maen sebagai teman. Kenapa takuuuut."Wooowwww", sahut Vonny lirih sambil kembali tersenyum kepadaku." Aahh ... mas Ari ... nanti mass ada yg marah lho ..?" bisik Selva kepadaku, namun mukanya tertunduk malu. Seakan melihat gelagat baik." Iyaa .. sih Sel ... terus terang nanti kalo besok mas Ari nggak kesini ... Selva marah ..?", godaku cuek" Yeee .....grrrrrrr nih yeeee .....", teriak Selva namun jemari tangannya seketika mencubit lenganku. Aku pura-pura kesakitan, sambil memegang jemari tangan halusnya yg sedang mencubitku. Ia membiarkan tangan kananku menggenggam jemari tangannya, dan kutatap wajah cantiknya yg tertunduk semakin malu. Semenjak itu aku jadi yakin ia belum memiliki pacar. Pada mulanya aku sedikit heran bagaimana mungkin gadis secantik dia ......, tetapi setelah secara rutin aku hampir saban hari menemuinya barulah aku tahu, sebenarnya begitu banyak teman cowok2 terutama yang seketurunan (tionghoa) dengan Selva, sering datang dan mengajak Selva keluar, padahal secara kebetulan aku juga sedang berada disitu menemani Selva, umumnya mereka yang datang selalu memandang remeh dan seolah menganggapku tidak ada walaupun Selva sudah memperkenalkanku. Mungkin karena aku ini pribumi yach ... nggak boleh pacaran sama suku lain ... sorry yaach. Tapi aku sih cuek aja, apalagi setiap kali teman cowoknya datang ia selalu berpindah tempat duduk disebelahku setengah merapat, seolah aku ini kekasih barunya ... bagaimana aku tidak senang dan bangga. Kalau sudah begitu, aku yang jadi risih juga melihat teman cowoknya jadi melotot karena iri dan cemburu .... He ... he.. . belum tauu diaa ...Dua minggu setelah itu, kuberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku sebenarnya kepada Selva bahwa aku telah jatuh cinta padanya. Sebenarnya aku sudah siap seandainya ia menolakku dan hanya menganggapku sebagai sahabat saja, karena mengingat secara klise kami memang berbeda warna kulit. Namun saat kuucapkan kata-kata cintaku yang tulus kepadanya, sambil gemetar kugenggam erat kedua jemari tangannya yang halus ....wajahnya sedikit kaget dan kedua pipinya nampak bersemu merah ..." Selva ... aku harap kamu mengerti apa yang telah aku rasakan selama ini, hampir sebulan kita saling mengenal, dan aku rasa inilah keyakinanku .... Dan ...aku hanya bisa mengatakan hal ini sejujur dan setulusnya ....mmmm ... aku mencintaimu Selva ....", bisikku gemetar menahan rasa deguban jantungku. Kedua mataku menatap dalam-dalam ke wajah cantiknya yg memerah ... dan tertunduk malu, ia tak berkata sedikitpun. Hatiku berdebar-debar menunggu jawaban dan reaksinya. Serasa begitu lama .... Sedetik dua detik ... sejenak kemudian Selva mengangkat wajahnya yg masih memerah, namun kedua bibirnya tersenyum manis dan tiba-tiba ia mendekatkan wajahnya kearahku dan bibirnya mencium pipiku sekilas. Aku tersentak kaget, senekat itu dia ..." Selva .... Apakah ini berarti ...?", tanyaku diantara rasa kaget dan gugup. Ia masih tersenyum walau sedikit malu." Aku pikir .... Kita punya perasaan yg sama Ar ...", sahutnya pendek, lalu menundukan mukanya lagi yg makin merah." Aaah .... Kau mencintaiku juga Sel ....", bisikku seakan tak percaya. Mataku mengerjab tak yakin atas pengakuannya itu. Dan diantara keremangan malam, ditaman samping tempat kostnya, Selva mengangguk pelan mengiyakan pertanyaanku.Aaaaah .... Ini adalah malam terindah sepanjang hidupku sekaligus malam kemenanganku, telah kudapatkan gadis idamanku yang cantik dan baik hati, aku tak sanggup menahan gejolak rasa, diatas kursi panjang didalam taman mungil itu kutarik tubuhnya dengan gemas kearahku dan kupeluk erat dengan perasaan bahagia, tanpa canggung sedikitpun Selva membalas pelukanku dengan tak kalah erat. Kami berdua tanpa sadar menangis saking bahagianya .... Hari itu sabtu, tgl 18 Juli 2008, lebih kurang pukul setengah sembilan malam, kami berdua telah resmi sebagai sepasang kekasih. Sebagai kekasih, sudah tentu kejujuran disamping kesetiaan adalah simbol janji kami berdua saat mengikat janji untuk saling terbuka sama lain, tidak ada masalah yg kami tutupi diantara pribadi kami masing-masing. Begitu pula tentang Dina, semuanya aku ceritakan kepadanya, bahkan ketika kukatakan bahwa dengan Dina aku khilaf sampai terjadi persetubuhan juga aku ceritakan terus terang kepadanya. Pada mulanya Selva sangat kaget dan marah kepadaku, ia menuduhku telah menipu dan mengkhianatinya. Sampai 2 hari ia tak mau menemuiku apalagi menelpon, aku sampai gulung koming karena stress ... takut kehilangan dia. Namun hari ketiga ia menelponku dan menyuruhku datang. Ternyata aku bersyukur ia sama sekali tidak kelihatan marah seperti kemaren, malahan ia mengatakan ia bisa menerima semua kesalahanku asal aku tetap jujur dan terbuka dan satu lagi aku diharuskan untuk menjauhi Dina. Waktu kukatakan bahwa sikapku terhadap Dina hanya sebatas sayang bukan cinta, sama sekali ia tak menanggapi atau memberi respon. Ia hanya menatap kesal kepadaku. Tapi inilah kejujuran yg harus kuungkapkan kepadanya. Aku meraih tubuhnya kedalam pelukanku ... kangen. Selva sama sekali tak menolak, ia bahkan merebahkan kepalanya kebahuku. Aaah ....aku begitu bangga memiliki kekasih yang begitu cantik sekaligus sangat pengertian kepadaku ini. Kuciumi gerai rambut kepalanya yang harum dan kuusap mesra kedua tangannya yang halus mulus sambil kubisikkan kata2 mesra menentramkan hatinya.Tanggal 25 Juli 2008 .... Satu minggu sudah, kami pasangan kekasih baru ....Pukul 8 pagi Selva menelpon, memintaku untuk mengantarkan ke tempat tantenya di daerah Sukun kota Malang. Aku menyanggupi, dan jam 10 pagi aku sudah tiba di tempat kostnya, dengan mesra Selva mencium pipi kananku. Perlu pembaca ketahui, cium pipi sudah menjadi kebiasaan dalam keluarganya, dan sebagai orang terkasih tentu saja aku juga layak mendapatkannya juga he ... hee ..., tapi sebenarnya bibirku ini sudah tak sabar ingin membalas ciumannya, ingin rasanya hati ini mencium dan mencumbu bibir ranumnya yang berwarna merah muda tanpa lipstik dan selalu kelihatan basah. Aaah .....kadang kupikir ia memang mirip sekali dengan Oey yong .... Mmm ... cantiknya. Namun anehnya juga walaupun kami sudah berpacaran, setiap kali berduaan tidak ada sama sekali dalam pikiranku untuk ngesex bersamanya, selain sekedar keinginan untuk bercumbu. Lain halnya dengan Dina, melihat bentuk tubuhnya yang bongsor dan seksi saja sudah langsung membuat batang penisku ngaceng kepingin memasuki liang vaginanya dan melampiaskan nafsu, padahal sebenarnya tubuh Selva malah jauh lebih seksi dan padat, karena memang sudah dewasa, 22 tahun. Kebiasaan Selva yang selalu memakai pakaian superketat membuat bentuk tubuhnya yang padat sangat menawan. Pinggulnya sangat ramping namun bokongnya bulat menantang dan padat, serasi dengan kedua paha kakinya yang sangat seksi. Buah dadanya kuakui mungkin sedikit lebih kecil dari milik Dina namun aku justru malah menyukai bentuknya itu yg tidak terlalu besar, dari balik baju kaos dan BHnya yg ketat dapat kulihat Buah dadanya sangat kencang dan pasti putih sekali sesuai dengan warna kulit tubuhnya. Tingginya pun cuman kurang 3 cm dari tinggi tubuhku yang 168 cm, sedang rambutnya yang hitam dibiarkan terurai panjang sampai ke lengan. Pokoknya perfect dah menurutku. Kalo pembaca melihat penampilan pacarku ini dijamin pasti ngaceng dan kepingin ..... he ... he.... Angaak hooo ...Pukul 11.15 kurang lebihnya, kami tiba di kediaman tante Selva, tempatnya berada di komplek perumahan di Sukun (rahasia dong), rumah itu relatif cukup besar dan mewah menunjukkan empunya tergolong orang kaya." Gede banget rumahnya Sel ...", bisikku kagum. Selva cuma tersenyum dan menggandeng lenganku mesra masuk kedalam pagar. Setelah memencet bel, tak berapa lama kemudian seorang wanita muda yg cukup menarik membuka pintu, dari penampilan dan pakaian yg dikenakannya mungkin ia pembantu dirumah ini. Ia langsung mempersilahkan kami masuk kedalam, karena rupanya ia sudah mengenali Selva." Tante ada nem ...?", tanya Selva sembari terus menggandengku masuk kedalam." Ada mbak Selva ..... orangnya masih mandi ... tunggu aja mbak didalam ..., saya buatkan minum dulu yaach ...", sahut wanita muda itu tanpa menunggu jawaban ia langsung ngibrit kebelakang. " Waalaaah Sel .... Tantemu itu keterlaluan sekali ... jam segini kok baru mandi ...begadang apa yaaa ....", tanyaku geli. Selva ikut tertawa dan mencubit pinggangku." Ssstttt .... Nanti tante dengar aaahh ....malu ..."" Biaariin ....", sahutku cuek. Namun belum habis ucapanku, tiba-tiba dari balik pintu telah muncul seorang wanita yang tak kalah cantiknya seperti Selva, bahkan memiliki kesamaan wajah dengan pacarku Selva. Kulitnya putih bersih dan wajahnya kelihatan sangat ramah menyenangkan. Dan yang membuatku salah tingkah, karena wanita tersebut ternyata memakai pakaian senam yang sangat ketat berwarna putih. Sebenarnya bukan pakaian senamnya yang bikin aku deg-deg plass ... tapi aaaahhh ......gilaaa ...bener2 gileeeeeee .... Amit-amit jabang babii ..... sweaarr .... Ia yg kuperkirakan usianya tak lebih dari 30 - 33 tahun itu tak mengenakan apa-apa dibalik baju senamnya. Bisa dibayangkan dengan bentuk tubuhnya yang seksi dan padat saja aku sudah bisa menduga ia seorang pesenam profesional, buah dadanya yang relatif sangat besar sampai menonjol kedepan mempertontonkan warnanya yg putih merangsang dengan kedua puting susunya yg berwarna merah kecoklatan agak tua. Kedua puting susunya sampai menonjol pada baju senamnya yang ketat. Lancip. Waaah ....pokoknya sampe menuh-menuhin bungkusnya dah ..... Dan yang lebih edan lagi ia juga sama sekali tak mengenakan celana dalam, sehingga sekali lagi aku bisa melihat dengan sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya, bulu jembutnya yang hitam menerawang lebat sekali dari balik celana senamnya yang tipis berwarna putih. Selangkangannya itu kelihatan menggembung agak besar menandakan ia mempunyai bukit kemaluan yang besar. Teng ... teng ... tanpa sadar batang penisku langsung ngaceng ... mengeras melihat pemandangan vulgar itu. Tapi herannya baik Selva maupun wanita itu sama sekali tak kelihatan canggung, bahkan seolah melupakanku Selva langsung maju memeluknya dan mencium kedua pipinya, lalu mengobrol ngalor ngidul seolah lama nggak ketemu. Kesempatan itu kupergunakan untuk mengamati bentuk tubuh wanita itu sepuasnya. Waah .... Dia memang benar-benar luar biasa seksi, bokongnya pun masih tampak sangat kencang dan bulat bak gadis remaja. Baju senamnya yang tipis menerawang mempertontonkan kepolosan dan kemolekan tubuhnya yang putih mulus membuatku benar-benar klenger dan ngaceng. Aku membayangkan jika seandainya bercinta bersamanya, mungkin baru masuk 2 - 3 gesekan air maniku sudah muncrat saking merangsangnya ... he ... hee ...nggak ku .. kuuu deh ......" Mass .... Sinii ....", tiba-tiba Selva memanggilku." Eeeh .... Apaa ...?", bisikku gelagapan. Aku jadi malu pada diriku sendiri .... Malu pada otakku yang ngeres .... Bejaat....Aku berjalan mendekati mereka sambil senyam-senyum rada2 bloon." Tante ... ini kenalin ....mmmm .... cowok Selva tante ...", kata Selva setengah malu-malu. Jemari tangan kanannya meraih lenganku dan ia menggelayut manja disebelah bahu kiriku. Aku tersenyum bangga. " Oooh ... ini pacar kamu Sel .... Hayaaaa ....sejak kapan nih ceritanya ... waduuh ...waduuh ...kamu pinter cari cowok Sel .... Manisnya ....", sahut tante Selva genit dan ramai. Setengah malu kuulurkan tangan kananku kepadanya." Saya Ari ... tante ...", kataku mantap ketika ia menjabat erat tanganku. Kulit tangannya terasa hangat dan halus sekali. Sekali lagi tanpa sengaja mataku memandang kearah dadanya yang besar. Alamak .... Gileee ....besar banget kedua susunya, begitu jelas bentuknya yang kencang dan bundar berwarna putih bersih dengan kedua putingnya yang berwarna merah muda kecoklatan. Lancip lagi. Aku menelan ludah .... " Ooo.. yaa ... saya tantenya Selva ....kenalin Vivi ...", balasnya ramah, mulutnya sangat indah dengan bentuk bibirnya yang sensual. Aduuh maak ... ini orang cantiknya amit-amit bisikku dalam hati. Tante Vivi menjabat tanganku cukup lama, sembari terus tersenyum memandangiku penuh arti, sepertinya ia tahu gerakan ekor mataku kearah payudaranya yg besar montok. Aku menatapnya rikuh, namun ia mengerdipkan matanya kepadaku sekilas penuh arti. Astaga ..... bisikku dalam hati .... Jangan2 ....ini orang .... Weleh-weleeh ... tau ah..... Hampir dua jam lamanya kami bertiga ngobrol kesana kemari nggak bosan-bosan, dan sesekali dua kali .... Tante Vivi menatapku dengan tatapan aneh walaupun masih dengan senyumannya yang menawan. Aku tidak tahu arti semua itu ... atau memang aku sendiri yg pura-pura tidak tahu ... he..hee .., yg jelas saat itu aku hanya bisa blingsatan salah tingkah menghadapinya. Bagaimana nggak risih .... Kami berdua duduk bersebelahan dengan mesra sementara Tante Vivi duduk berhadapan dengan kami, ia sama sekali tak mengganti pakaian senamnya yang vulgar itu, entah ia sudah terbiasa dengan pakaian seperti itu kalo menemui tamu atau memang ia sengaja membikin kedua mataku jadi jarang berkedip menyaksikan pemandangan indah tubuhnya yg luarbiasa itu. Salah satu kakinya terkadang ditumpangkan membuat pahanya yang padat dan seksi dengan bentuk bokongnya yang bundar padat terlihat sangat merangsang, begitu putih dan mulus tanpa cacat. Atau terkadang malah Tante Vivi entah secara sengaja atau tidak, kedua belah pahanya agak sedikit dibuka lebar sehingga dari balik celana senamnya yg putih tipis itu menerawang rambut-rambut kemaluannya yg sangat lebat berwarna hitam legam ..... wuuuuiiikk ...., napasku seakan terhenti dan jantungku berdegub kencang. .... Dug ...dug ...dug ....Gilaaaa .... Ini sudah edan pikirku, aku berusaha untuk mengalihkan pandanganku kearah lain namun sempat kulihat tante Vivi tersenyum penuh arti kepadaku. Aku sendiri tak tahu apa Selva menyadari semua perubahan sikapku, tapi yg jelas ia tetap cuek mengobrol seakan pemandangan makhluk yg ada didepannya adalah pemandangan yg biasa. Aku jadi ngeri sendiri sekaligus heran kepada Selva, kenapa ia juga nggak risih melihat tantenya memakai pakaian yg vulgar seperti itu, apa ia sendiri juga sudah terbiasa .... Waah gawat ... secara mendalam aku memang belum mengenal Selva seutuhnya namun yg aku dengar dari mulutnya sendiri, dulu Selva pernah hampir menikah dengan pria pilihan orang tuanya pada saat ia berusia hampir 19 tahun, namun pernikahan itu batal karena ketahuan calon suaminya yg katanya pengusaha kaya itu ternyata memiliki banyak simpanan wanita. Kedua orang tuanya marah besar kepada calon menantunya, lalu Selva dikirim ke Malang untuk kuliah disini. Aku tidak tahu apakah Selva masih perawan atau tidak, aku tak berani menanyakan hal seperti itu, toh ia juga sudah cukup berterus terang dan yg penting kami saling mencintai. Apalagi...... soal keperawanan bagiku itu bukan masalah ... lagian aku khan sudah pernah ..... he ... he .. angak hooo...Tanpa terasa hari semakin siang, dan Selva mengajakku pulang. Lega rasanya, bagaimanapun juga terus terang aku tadi sangat terangsang kepada Tante Vivi, sepertinya ia sengaja mengujiku atau entah ada maksud lain ...sebodo ...yg penting sekarang pulang pikirku.Tante Vivi mengantar kami sampai ke pintu depan, aku pura-pura mendahului Selva agar mataku tidak jelalatan melihat tubuh tante Vivi yg benar-benar hot itu .... Waaaah ...batang penisku benar-benar ngaceng berat, aku yakin pasti ada cairan bening yg sempat kurasakan keluar tadi. Sialan pikirku." Mas salaman dulu dong .... Kok ngeloyor sih ...", bisik Selva sambil meraih tangan kiriku. " Eeeh ... iyaaa ...permisi dulu tante ....", sahutku gugup. Lalu dengan terpaksa aku kembali berdiri berhadapan dengan tante Vivi. Kuulurkan tanganku kepadanya, namun mau tak mau kedua mataku kembali menatap kedua bongkahan daging kenyal payudaranya yang besar. Aduuh mak .... Puting-putingnya itu lho yg bikin aku geregetan. Aaah ingin rasanya aku menjamah kedua payudaranya dan meremas sekuat-kuatnya dengan gemas .... Iiih...hiih ...mataku melotot penuh nafsu, dan kulirik Tante Vivi kembali tersenyum penuh arti kepadaku .... Sebodo ahh ..." Mas Ari nanti ajarin Tante maen Internet yaah ... kapan-kapan", katanya sambil tetap tersenyum." Eeeh .. iya tante ..", sahutku gugup, sambil memandang kearahnya. Duuh... cantiknya." Daah dulu yaa tante ... nanti ketemu lagi ..", sahut Selva riang. Ia kembali menggelayut manja disebelahku.Dalam perjalanan pulang, diatas sepeda motor tak henti-hentinya Selva mencubiti pinggangku, karena aku berterus terang mengatakan padanya kalo tante Vivi tadi nggak pake BH dan CD. " Eeeh .. jadi mas Ari tadi ngeliat apaa ....iiih nakal ... nakal ..",teriaknya sambil mencubiti pinggangku berkali-kali dengan gemas. Sebodo .... Salah sendiri ....Tanggal 26 Juli 2008......Jam 9 pagi .... Tante Vivi menelponku, yg isinya ia baru saja memesan 1 Unit Komputer Multimedia untuk dipake dirumah. Aku jadi heran, buat apa dia beli komputer canggih pada saat krismon seperti ini yg pasti harganya meroket tinggi, sedangkan seperti yang ia katakan sendiri kemaren hampir tiap hari ia selalu pulang jam 9 malam karena kesibukan bisnisnya. Trus ... apa komputernya nggak jadi pengangguran. Dan lucunya ... ia tidak mengatakan apa2 lagi selain itu, dan ia hanya bilang besok akan menelpon lagi. Karena katanya pesanannya itu baru datang besok dan sekarang ia sedang berada dalam perjalanan ke Surabaya.Aku melupakan hal itu, dan seharian ini kuhabiskan waktuku bersama Selva kekasihku tercinta. Sepulang kursus, kami berdua nonton film di Sarinah Plaza, dan baru pulang sekitar jam setengah sepuluh malam. Ketika aku mengantarnya kembali ke tempat kostnya, didalam halaman rumah suasana sudah sangat sepi, karena disamping sudah malam, anak2 yg lain pasti sedang asyik nonton TV diruang tengah. Seperti biasa sebelum aku pulang, Selva memeluk dan mencium pipiku mesra, aku tak mau kalah kupegang kedua belah bahunya hendak mencium bibirnya yg ranum, namun seolah mengerti ia melepaskan pelukannya sambil cemberut ia berkata ...." Iiih .... Maunya ....hik ..hik ...", bisiknya sambil tertawa kecil. Aku jadi kecewa." Sedikit aja sayang .....", bisikku gemas, karena keinginanku mencium bibirnya jadi hilang. Selva nggak menyahut namun ia kembali memelukku dengan erat, kepalanya disandarkan ke bahuku. Aku membalas pelukannya tak kalah mesra. Badannya yg padat terasa hangat dalam pelukanku terlebih buah dadanya yg tak terlalu besar itu terasa begitu lunak dan kenyal menempel ketat dadaku yg bidang. Mmmmm ... nikmat. Kucium dan kuusap lembut rambut kepalanya yg harum. " Mas ... ada saatnya nanti kita bisa menikmati seperti yg mas Ari inginkan ... tapi nggak sekarang mas ....mau khan ..?", serunya lirih dalam dekapanku." Selva sayang ... Aku ingin menikah denganmu ....", sahutku gemas. Selva mengangkat wajahnya yang cantik lalu tersenyum .... Hanya dalam jarak kurang dari 10 cm ... desah hangat napasnya yg harum terasa menerpa lembut wajahku." Itu pasti mas .... Selva sudah berjanji dan yakin .... Tak akan pernah melepaskan mas Ari apapun yg terjadi .... Selva mencintai mas ...", bisiknya sedikit gemetar. Lalu direbahkannya kembali kepalanya ke bahuku. Aaaah ..... bahagianya ....Tanggal 27 Juli 2008 .... Jam 8 malam.....Aku baru saja pulang menemui Dina, terus terang aku kasihan karena sudah 1 minggu lebih aku tak menemuinya, ia sangat marah karena tak pernah datang dan membalas teleponnya. Tak perlu secara detil kuceritakan, yg jelas setan-setan burik itu kangen pada kami. Aku kembali lupa diri, aku tidur bersama Dina lagi. Alamak .... Dina begitu sangat bernafsu, dan aku tak sanggup menolak karena rudal patriotku sudah lebih 1 minggu pula tidak meledak. Aaah .... Air maniku benar-benar terkuras habis olehnya, sweeaarr .... Aku heran kenapa Dina begitu sangat liar ...ia menyetubuhiku dari atas sampai 2 ronde dan aku tak sanggup menahan gejolak nafsu sex ku yg begitu menggelora. Gesekan dan jepitan liang vagina Dina yg luarbiasa sempit itu membuat batang penisku memuntahkan air maniku dengan deras hanya dalam tempo masing-masing kurang dari 5 menit. Aku berjalan pulang dengan langkah gontai kehabisan tenaga. Dina malam itu benar-benar menguras tuntas air maniku. Aku teringat kepada Selva .....bagaimanapun juga ini harus dihentikan pelan-pelan. Gilaaa ...aku telah membuat Dina kecanduan sex pula ......bagaimana ini ....???Tanggal 28 Juli 2008 ....Jam 9.10 malam, aku baru saja pulang dari tempat kost Selva .... Biasa kencan yg romantis.Jam 9.30 malam, barusan saja Tante Vivi menelpon." Hei ...Ar ... kemana aja seharian ...ke tempat Selva yaa ...", tanya tante Vivi dari seberang. Aku yg sebenarnya sudah ngantuk karena capek jadi tegang kembali, karena suara merdu tante Vivi. " Iya tante .... Biasa tante ... khan lagi kasmaran", candaku. Dalam hati ada apalagi nih Tante Vivi nelpon malem2 .... " Kok tumben tante malam2 begini .... Pasti ada yg penting nih ....?", tanyaku pura2 Curiga." Iiih kamu ini ... khan tante sudah bilang lusa kemaren ...tante khan beli komputer baru Ar .... Tapi tante nggak bisa pakainya .... Kira2 besok malem kamu bisa kesini khan ngajari tante ...."Deggg .... Aku tersentak kaget. Ternyata ooh ternyata ..... waah ... jangan2 ...aku mulai curiga ...tapi mana mungkin ...." Haloo ...halooo ..Arii ... kamu masih disitu yaaahh ..."" eehh ... iya tante ... mmm ...Ari usahakan deh ...", sahutku gelagapan." Bener ya Ar ... pokoknya harus dateng yaaa.... Tante tunggu jam 9 malem yaaa .... O...iya Selva jangan dikasih tau ... bener nih ...daaa ...". Klik. Tante Vivi entah sengaja atau tidak langsung memutuskan hubungan. Mungkin ia tak ingin berdebat lebih lama denganku. Aku terpekur bingung sekaligus heran. Kenapa harus malam-malam kesana dan kenapa Selva tidak boleh kuajak ....?????? . Seribu tanda tanya seolah menghantui tidurku. Apakah Tante Vivi itu sengaja ingin di .... pikirku mulai ngeres, soalnya aku jadi teringat segala sikap perilakunya waktu bersama Selva kerumahnya. Jangan ....jangan ....aahhhh ....sepertinya aku ini berada dalam sebuah cerita novel porno .... Sepertinya dibuat-buat tetapi inilah kenyataan yg kualami sekarang .... Aku tak pernah merencanakan apa-apa sebelumnya .... Ataukah ini karmaku atas Dina .... Aaaahhh .... Aku bingung, tegang, setengah takut dan ..... setengah ngaceng ....Aku tak tau apa yg terjadi nantinya ....

4 komentar:

  1. ASSALAMU ALAIKUM AKI,,,,LEWAT INTERNET INI SAYA KEPENGEN MENGUCAPKAN BANYAK-BANYAK TERIMA KASIH KEPADA AKI DAN PENGEN BERBAGI KEPADA TEMAN-TEMANKU YANG SELALU KALAH DALAM PERMAINAN TOGEL DAN INGIN MERASAKAN YANG NAMANYA KEMENANGAN JANGAN CEPAT PUTUS ASAH SILAHKAN HUBUNGI AKI RONGGO WARSITO DI 0823-3333-56487 JANGAN ANDA RAGU UNTUK MENCOBA DULU DAN YANG PENTING KITA BERANI MELANGKAH KARNA KITA CUMA MANUSIA BIASA YANG HANYA MAMPU BERUSAHA DAN BERDOA,INGAT SIAPA YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH PASTI AKAN MENDAPATKAN KEPEMENANGAN DAN ALLAH TIDAK MERUBAH NASIB KITA KALAU BUKAN KITA SENDIRI YANG MERUBAHNYA…KALAU KITA BERSUNGGUH-SUNGGUH DAN ADA NIAT KITA BAIK INSYA ALLAH OTOMATIS HASILNYA KITA AKAN RASAKAN SENDIRI,KARNA SAYA SENDIRI SUDAH MERASAKANNYA DAN SUDAH MELIHAT BUKTINYA KALAU ANGKA RITUAL DARI AKI RONGGO WARSITO BISA MEMBAWA SAYA JAUH LEBIH SUKSES DARI SEBELUMNYA BUKTIKNYA ANGKA DARI AKI TEMBUS 3D YAITU 365 DAN ALHASIL SAYA DPAT Rp 90 JUTA,SAYA TIDAK RUGI MENBAYAR MAHARNYA SEBANYAK Rp 300 RIBU TUK BIAYA RITUALNYA ,JADI SILAHKAN ANDA MEMBUKTIKAN SENDIRI. SEMOGAH ANDA JADI PEMENANGYA DAN TETAP… ╔╦╦═╦═╗ ╔╦╦╗ ║║║║║╚╣ ║║║║ ║║║╔╬╗║ ╠╬╬╣ ╚═╩╝╚═╝ ╚╩╩╝ INFO KEPADA SEMUA PEENCINTA TOGEL DI MANAPUN ANDA BERADA. ╔═╦═╦═╗ ║╚╣╚╣║║ ╠╗║║║╔╝ ╚═╩═╩╝ UNTUK BOCORAN SGP/HK:2D, 3D, 4D TERIMA KASIH ROOMNYA SHOBAT……?

    BalasHapus

  2. =================

    VIDEO-FOTO-CERITA
    =================


    KORBAN OBAT PERANGSANG


    AYAM KAMPUS


    ARTIS TELANJANG


    BULE NUNGGING


    MARSYANDA TELANJANG


    NGENTOT BONEKA


    CERITA NGENTOT


    ++++++ +++++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++
    ++ ++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
    ++ +++++ ++ +++ +++++ ++ ++ ++ ++ ++
    ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
    ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++ +++

    BalasHapus