HOT...!!!

abg

Kusaksikan suamiku selingkuh ngeseks dengan teman lesbiku

Entah berapa lama aku terlelap, namun ketika aku tersadar kulihat Macan masih belum masuk kamarku sementara diluar juga sudah sepi. Dengan agak malas aku duduk ditempat tidur, aku jadi bertanya tanya, apakah mbak Tina belum pulang, apalgi kok didepan sepi sekali. Namun ketika kudengarkan dengan cermat, sayup sayup kudengar suara bisikan diluar. Hatiku jadi berdebar debar penuh ingin tahu apa yang dilakukan mbak Tina dan Macan, meskipun dalam hatiku aku ragu kalau Macan mampu "main" dengan mbak Tina, namun dalam hati aku tetap curiga kalau diluar pasti ada sesuatu yang berkaitan dengan masalah seks.Benar saja, ketika pelan pelan kubuka pintu kamar dan mengintip keluar, kulihat mbak Tina sedang menggenggam kontol Macan serta menghisapnya, yang membuat aku terkejut sekali, ternyata kontol Macan bisa ngaceng sehingga tegak berdiri dan besar sekali. Seumurku rasanya aku belum pernah melihat kontol Macan segagah ini, saking panjangnya kontol Macan, ketika mbak Tina mengulumnya, sepertinya hanya kepalanya saja yang masuk kedalam mulut sedangkan sebagian besar batangnya tak muat dalam mulut mbak Tina. Mbak Tina sendiri masih berpakaian lengkap sedangkan Macan sudah melepas celananya hingga separuh telanjang. Saking asyiknya, mereka tak mengetahui kalau aku keluar dari kamar dan beringsut ingsut mencari tempat yang strategis untuk mengintai apa yang mereka lakukan. Hatiku berdebar debar sementara nafsuku jadi memuncak melihat kerakusan mbak Tina mengulum kontol Macan itu. Aku bersembunyi dibelakang bupet sehingga aku dapat melihat dengan leluasa saat Macan mengejang ketika Mbak Tina menjilati batang kontolnya kemudian berpindah menjilati buah pelir Macan, kurasakan nonokku menjadi basah menyaksikan adegan yang super seram ini, tak kusangka bahwa Macan yang biasanya impoten menghadapi aku sekarang bisa ngaceng segagah itu dihadapan mbak Tina, rasanya aku kepengen keluar dari persembunyianku dan langsung ikut menikmati kontol Macan, tetapi hatiku masih menahan karena aku ingin melihat bagaimana permainan mbak Tina bila dengan laki laki.Macan rupanya sudah tak tahan dengan jilatan serta kuluman mbak Tina itu, ia merengkuh mbak Tina kedadanya serta menarik celana panjang mbak Tina agar supaya juga telanjang. Mbak Tina yang mengerti maksud Macan segera berdiri dan melepas celana panjangnya sekaligus juga celana dalamnya. Melihat jembut mbak Tina yang lebat itu, Macan yang aku ketahui gila nonok itu langsung menerkam mbak Tina dan mendudukkannya disofa, tanpa sungkan Macan langsung merentangkan paha mbak Tina dan secepat itu pula wajah Macan tenggelam diantara selangkangan mbak Tina. Mbak Tina, menggeliat geliat karena jilatan Macan itu, aku dapat membayangkan betapa enaknya itil yang dijilat oleh lidah Macan yang kasar itu. Tangan mbak Tina meremas remas kepala Macan serta menekannya kepangkal pahanya, tangan Macan menggapai gapai mencari dada mbak Tina yang masih memakai blouse itu, mbak Tina segera membuka blousenya dan melepas behanya sehingga Macan leluasa meremas remas susunya yang bulat mengkal itu. Mbak Tina yang rupanya masih kurang puas dengan jilatan Macan, menggunakan kedua tangannya untuk membentang bibir nonoknya sehingga lidah Macan bisa makin dalam menyelusup kedinding dalam nonoknya yang sangat sensitif itu. Mbak Tina makin merintih rintih, sampai akhirnya dengan suara serak dia minta pada Macan memasukkan barangnya itu. Macan dengan sigap berdiri sementara mbak Tina berbaring disofa dimana biasanya aku juga pernah main dengan Macan juga dengan Rudy, kakinya yang satu dinaikkan diatas sandaran kursi sedangkan yang satunya dipentang lebar dan naik keatas meja kaca. Macan berlutut diantara paha mbak Tina dan tangannya menggenggam kontolnya yang seperti anak kucing itu serta menempatkannya diantara bibir nonok mbak Tina, dengan gerakan cepat Macan yang memang kasar itu menekan kontolnya memasuki nonok mbak Tina, dan begitu kontol itu amblas seluruhnya, mbak Tina menjerit lirih sambil menggigit pundak Macan. Kakinya yang tadi terentang lebar itu sekarang menjepit pinggang Macan, Macan merojokkan kontolnya dengan keras sekali seperti kebiasaannya, aku tak tahan melihat pantat mbak Tina yang berputar cepat mengimbangi tusukan kontol Macan sementara nafas mereka sama sama memburu, aku yakin mbak Tina sangat menikmati permainan seks ini, terbukti mereka sudah tak memperdulikan keadaan sekelilingnya, padahal aku berada dekat sekali dengan mereka. Tanpa kuduga, tiba tiba mbak Tina menyuruh Macan untuk berhenti menggerakkan pantatnya, ia meminta Macan untuk merubah posisinya. Sekarang mbak Tina menyuruh Macan untuk berbaring disofa, karena tubuh Macan jangkung, maka kakinya melengkung, karena sofanya kurang panjang, tapi kalau sudah nafsu naik keotak, mana mereka perduli, mbak Tina langsung mengangkangi kontol Macan yang seperti tiang besi, lurus panjang dengan ujungnya yang besar seperti jamur itu, sekali menekan, mbak Tina membuat kontol Macan amblas, langsung mbak Tina tidak mengangkat pantatnya lagi, tetapi dia justru memutar mutar pantatnya. Macan menggeliat geliat, sementara mbak Tina meremas remas sendiri susunya yang sudah basah kuyup dengan keringat itu.Aku tak tahan melihat semua ini, aku juga ingin menyelesaikan nafsuku yang naik gara gara adegan seks ini, berindap indap aku kembali kekamarku, kuambil kontol karet kepunyaanku sendiri dan langsung kumasukkan kedalam liang nonokku. Sengaja kugosokkan keujung itilku, karena disitulah pusat rangsangan seks yang aku rasakan, aku menggigit bibirku ketika rasa geli merasuki tubuhku, kubayangkan Rudy dan mbak Tina bersama sama mencumbuku, yang satu menjilati nonokku sedang Rudy menusukkan kontolnya sambil disenggol senggolkan kedinding nonok, dalam sekejap aku sudah merintih karena aku telah mencapai kepuasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar